10 April 2025
MAKA Cavalry hadir sebagai solusi motor listrik tanpa emisi, hemat biaya, dan ramah lingkungan untuk mengurangi polusi udara di kota besar Indonesia
Share
There is no section
Bayangkan Anda bisa berkendara sejauh 120 kilometer hanya dengan biaya kurang dari Rp 5.000. Meminimalisir polusi dengan motor listrik tanpa emisi kini menjadi solusi yang semakin nyata dan terjangkau. Dibandingkan dengan motor konvensional yang membutuhkan biaya sekitar Rp 250 per kilometer, motor listrik menawarkan penghematan biaya operasional yang signifikan.
Selain itu, motor listrik menghadirkan efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan mesin pembakaran internal konvensional. Dengan demikian, penggunaan motor listrik tidak hanya menguntungkan dari segi ekonomi, tetapi juga berkontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas udara di perkotaan. Tanpa emisi gas buang saat beroperasi, kendaraan listrik menjadi pilihan cerdas untuk masa depan transportasi yang lebih ramah lingkungan.
Indonesia menghadapi tantangan serius terkait polusi udara yang mengancam kesehatan masyarakat perkotaan. Data menunjukkan bahwa dalam sebulan terdapat lebih dari 10.000 kematian yang terkait dengan polusi udara, 5.000 kasus rawat inap untuk penyakit kardio-pernapasan, dan 7.000 kasus kesehatan yang terpengaruh pada anak-anak.
Polusi udara memiliki dampak yang sangat serius terhadap kesehatan masyarakat. Menurut WHO, polusi udara menjadi penyebab 7 juta kematian di seluruh dunia setiap tahun. Partikel halus PM2.5 dapat menembus jauh ke dalam paru-paru dan bahkan masuk ke aliran darah, menyebabkan inflamasi sistemik dan stres oksidatif.
Beberapa masalah kesehatan yang ditimbulkan oleh paparan polusi udara meliputi:
Kualitas udara di kota-kota besar Indonesia menunjukkan kondisi yang mengkhawatirkan. Data dari IQAir menunjukkan bahwa konsentrasi PM2.5 di sejumlah kota besar Indonesia bobotnya sekitar dua sampai tujuh kali lipat lebih tinggi dari standar WHO.
Selain itu, hasil pemantauan dari 26 stasiun kualitas udara otomatis KLHK menunjukkan bahwa beberapa kota seperti Jambi, Palembang, dan Palangkaraya memiliki konsentrasi PM2.5 yang sangat tinggi. Sebagai contoh, rata-rata konsentrasi PM2.5 di Palangkaraya mencapai 54,00 µg/m3, jauh melampaui standar yang ditetapkan.
Dengan demikian, peningkatan polutan PM2.5 sebesar 10 µg/m3 telah terbukti terkait dengan kenaikan risiko konsultasi pasien sebesar 5,7% di Jabodetabek, terutama untuk kasus bronkitis, asma, dan penyakit pernapasan lainnya.
Sebuah terobosan signifikan hadir dalam dunia transportasi dengan peluncuran MAKA Cavalry di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025. Motor listrik ini menghadirkan solusi konkret untuk meminimalisir polusi udara dengan teknologi ramah lingkungan.
MAKA Cavalry tampil dengan performa mengagumkan, mampu mencapai kecepatan maksimal 105 km/jam dan berakselerasi dari 0-60 km/jam dalam waktu 4,8 detik. Selain itu, motor ini dilengkapi fitur-fitur canggih:
Penggunaan motor listrik secara signifikan mengurangi emisi karbon dibandingkan kendaraan konvensional. Sementara itu, emisi karbon dari 1 liter BBM setara dengan 2,4 kg CO2e, sedangkan 1,2 kWh listrik hanya menghasilkan emisi setara 1,02 kg CO2e. Dengan demikian, penggunaan motor listrik berkontribusi dalam pengurangan emisi hingga 56 persen.
MAKA Cavalry menghadirkan inovasi dengan jarak tempuh hingga 160 kilometer dalam sekali pengisian daya. Oleh karena itu, untuk penggunaan harian sekitar 20 kilometer, pengendara hanya membutuhkan waktu pengisian 60 menit menggunakan MAKA Charger. Namun, dengan MAKA Fast Charging Station, waktu pengisian dapat dipercepat hingga hanya 12 menit.
Raditya Wibowo, CEO MAKA Motors, menegaskan bahwa MAKA Cavalry dirancang untuk menghadirkan kendaraan yang hemat dan ramah lingkungan. Dengan harga Rp35,85 juta, motor listrik ini menawarkan penghematan biaya operasional hingga 75 persen dibandingkan motor berbahan bakar konvensional.
Pengalaman pengguna motor listrik menunjukkan perubahan signifikan dalam pola mobilitas perkotaan. Sementara itu, jumlah pengguna motor listrik di Indonesia terus meningkat hingga mencapai hampir 75.000 unit.
Pengalaman Tri Haryanto, pengguna motor listrik di Solo, menunjukkan bahwa kendaraan listrik mampu menempuh jarak hingga 70 kilometer dengan biaya pengisian daya hanya Rp 4.000-5.000. Selain itu, pengguna lain, Divo, berhasil melakukan perjalanan jarak jauh Jakarta-Lampung sejauh 270 kilometer tanpa kendala berarti.
Beberapa manfaat utama yang dirasakan pengguna:
Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia mengungkapkan bahwa minat masyarakat terhadap kendaraan listrik sangat tinggi. Dengan demikian, stimulus dari pemerintah berupa subsidi Rp 7 juta berpengaruh signifikan terhadap peningkatan penjualan.
Peneliti BRIN, Ganesha Tri Chandrasa, menegaskan bahwa motor listrik terbukti memangkas biaya pengeluaran bahan bakar secara signifikan. Oleh karena itu, kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan hidup semakin meningkat, terutama di kalangan masyarakat perkotaan.
Perubahan pola pikir ini didukung oleh fakta bahwa motor listrik menawarkan efisiensi energi yang lebih tinggi. Sebagai contoh, motor konvensional hanya mampu menempuh jarak 40 kilometer per liter BBM dengan biaya Rp 10.000, sedangkan motor listrik bisa mencapai 70 kilometer dengan biaya pengisian Rp 5.000.
Komitmen pemerintah dalam meminimalisir polusi melalui penggunaan motor listrik terlihat dari pembangunan infrastruktur pengisian daya yang masif. PT PLN telah mengoperasikan 1.582 unit SPKLU di 1.131 lokasi seluruh Indonesia, meningkat 157% dibandingkan tahun sebelumnya.
Pemerintah memperpanjang insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) sebesar 10% untuk kendaraan listrik dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 40%. Namun demikian, dukungan tidak hanya berhenti pada insentif pajak.
Infrastruktur pengisian listrik wajib memenuhi standar keselamatan ketenagalistrikan dan tersedia di lokasi strategis seperti:
Lebih lanjut, pemerintah menargetkan 2 juta unit mobil listrik dan 13 juta unit kendaraan listrik roda dua di jalan pada tahun 2030. Untuk mendukung target tersebut, Indonesia menyiapkan dana USD455 juta untuk mensubsidi penjualan 800 ribu sepeda motor listrik baru dan konversi 200 ribu sepeda motor bermesin pembakaran.
Permasalahan polusi udara di perkotaan membutuhkan tindakan nyata dari berbagai pihak. Motor listrik tanpa emisi menjadi jawaban yang tepat untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Penghematan biaya operasional hingga 75% dibandingkan motor konvensional memberikan nilai tambah yang signifikan bagi pengguna.
Dukungan pemerintah melalui pembangunan infrastruktur pengisian daya dan pemberian insentif pajak semakin memperkuat posisi kendaraan listrik sebagai pilihan masa depan. Sementara itu, kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan terus meningkat, tercermin dari pertumbuhan pengguna motor listrik yang mencapai 75.000 unit.
Dengan demikian, peralihan ke motor listrik bukan sekadar tren, melainkan langkah strategis menuju transportasi berkelanjutan. Selain itu, kemampuan jelajah hingga 120 kilometer dengan biaya kurang dari Rp 5.000 membuktikan bahwa teknologi ramah lingkungan juga dapat menguntungkan secara ekonomi. Motor listrik tanpa emisi telah membuktikan diri sebagai solusi cerdas untuk masa depan yang lebih bersih dan sehat.
Tag